Tuesday, November 18, 2014

Cerita Bahaya Softlens dan Pro Kontra Menggunakan Softlens

Cerita Bahaya Softlens dan Pro Kontra Menggunakan Softlens - Hari ini saya akan bercerita dan membahas seputar pro dan kontra mengenai penggunaan softlens. Cerita ini saya kutip dari beberapa sumber yang menceritakan pengalaman pribadi mereka ataupun teman dekatnya.

Cerita bahaya Softlens

Mungkin sebagian dari kita yang sedang mendapatkan gangguan penglihatan atau yang sedang ingin coba-coba menggunakan softlens setelah sekian lama menggunakan kaca mata. Jika benar demikian sobat bisa membaca artikel ini agar dapat mempertimabangkan lagi keputusan untuk menggunakan softlens atau tetap menggunakan kaca mata. Berikut ini kutipannya.
Sebuah khasus nyata yang menimpa dua teman saya, sebut saja si A dan si B

Kasus si A

A adalah seorang mahasiswi berumur 21 tahun, dari dulu suka menggunakan softlens warna ungu. Dia menggunakan softlens karena praktis dan tidak mau menggunakan kacamata, karena minusnya sudah lumayan besar juga.

Sudah bertahun-tahun dia menggunkan softlens, tiba-tiba mata dia sakit tidak bisa melihat. Ketika melihat burem-burem. Waktu di cek ke dokter mata,  dokter bilang mata dia rusak, ketika dicek mata dia menonjol keluar (seperti mau keluar) dan menjadi lebih keras.

Sekarang coba anda bandingkan kelopak mata anda yang selalu menggunakan softlens sama orang yang tidak atau belum pernah memakai softlens, pasti orang yang menggunakan softlens matanya lebih mengeras dibandingin dengan orang yang belum pernah menggunkan soflens. Waktu saya pegang mata temen saya, saya syok dan jadi geli sendiri, karena mata dia keras banget.
Akhirnya mata dia harus di lasik yang harganya sekitar 20jutaan rupiah.

Bapak si A, yang tidak pernah mau membuat kartu kredit saja jadi membuat kartu kredit demi anaknya. Soalnya kalau menggunakan kartu kredit X bisa dapat program cicilan bulanan dengan uang muka Rp 5 juta.

A pun menjalani lasik dan tara! Matanya jadi tidak minus lagi dan perlahan-lahan jadi bagus, jadi tambah cantik dia :)

Saat saya melihat dia setelah lasik, memang matanya jelek begitu, aneh lah pokoknya tidak enak di lihat. Tapi setelah beberapa bulan, mata dia jadi cantik, tidak nonjol lagi.

Kalau kata dia, setelah di lasik itu serasa menggunakan mata baru, tidak perlu memakai kaca mata lagi, ya walaupun dia harus berjuang di minggu-minggu pertama kalau mau mandi harus menggunakan kacamata renang. Haha! Yang penting sekarang dia sehat dan kalau mandi tidak memakai kacamata renang lagi.

Kasus si B

Nah kalau kasus si B menurut saya lebih parah. Kalau si A tadi sudah merasakan matanya tidak enak dan langsung buru-buru check up, sehingga bisa dilasik langsung, kalau si B tidak.
Si B mahasiswi juga, umurnya 21, orangnya paling rutin memakai softlens, karena dia harus tampil cantik saat dia mau bernyanyi dan memang dia tidak mau ribet menggunakan kacamata. Katanya, kalau dia tidak memakai softlens itu matanya jadi jelek, jereng gitu dan dia jadi ngantuk kalau tidak menggunakan softlens, karena semua yang dia lihat jadi burem jadi membuat dia ingin tidur.
Memang kalau saya perhatikan matanya memang jelek kalau tidak memakai softlens, matanya jadi bengkak gitu, kalau melihat dia tidak enak lah pokoknya, matanya kayak sayu-sayu gitu. Belakangan ini dia merasa mata dia sakit, sakit banget, apalagi kalau lagi memakai softlens, sakitnya banget. Akhirnya dia cek lah ke dokter rumah sakit dan dia divonis selamanya tidak bisa menggunkan softlens lagi, karena di dalam bola matanya itu sudah iritasi tingkat parah, ada bintil-bintil gitu, kalau dipaksa menggunakan softlens matanya bisa bernanah.

Waktu saya denger berita gitu saja saya ngeri banget.Dan yang paling parah, mata dia sudah tidak bisa sembuh. Nah pusinglah temen saya ini, atuh gimana kalau dia mau nyanyi? Masa mau menggunakan kacamata? Jelek kan. Gejala si B sama kayak yang dialami si A, matanya kayak mau keluar dan kalau dipegang keras, cuma kalau si B matanya jadi lebih jereng. Si B dinasihatin sama si A buat pergi ke tempat dimana dia di lasik dulu, setelah dijelasin mata A berubah menjadi lebih cantik setelah di lasik, akhirnya B mau pergi ke tempat itu untuk konsultasi, Tapi kata dokternya belum bisa sekarang, si B harus ngobatin dulu bintil-bintil di mata dia selama 3 bulan dengan obat tetes baru bisa dilasik.

Pernah sekali dia memaksakan menggunakan softlens sebelum naik pangung dan langsung dilepasin ketika dia turun panggung, alhasil dia merasakan sakit yang luar biasa.
Sampai sekarang si B masih dalam tahap pengobatan. Mari kita doakan semoga B lancar proses lasiknya, jadi dia bisa sembuh. Amiinn.
Untungnya saya tidak pernah menggunakan softlens, saya bersyukur mata saya bagus, tidak minus, dan selalu ragu saat mau menggunkan softlens. Begitu mendengar cerita dari kedua temen saya, saya fiks tidak mau menggunakan softlens selama-lamanya.
Memang tidak bisa dipungkiri kalau kita menggunakan softlens itu matanya jadi cantik, lebih atraktif. Tetapi ya begitu, hidup ini pilihan, kalau mau mata biar cantik dan keren ya menggunakan softlens, tinggal nunggu waktu saja. Banyak orang sih yang begitu saya ceritakan tentang kisah kedua temen saya, mereka tidak percaya dan bilang "saya sudah memkai softlens bertahun-tahun tidak kenapa-kenapa tuh"
Seperti yang sudah saya jelasin di atas, memakia softlens itu tinggal nunggu waktu saja, karena efek softlens itu tidak langsung.
"Sudas ada orang yang 15 tahun menggunakan softlens saja tidak kenapa-kenapa", mungkin saja 15 tahun itu baru bereaksi.
Saya perhatikan juga orang-orang yang menggunakan softlens, matanya jadi lebih nonjol, kayak mau keluar gitu.
So, saya menyarankan anda untuk tidak memakai softlens untuk yang berfikiran untuk menggunakan softlens, dan berhenti menggunakan softlens selama masih belom terlambat. kalau memang masih kurang percaya, saya tidak bakal ngegebukin teman-teman buat tidak menggunakan softlens kok. hehehe
boleh sih menggunakan softlens, tetapi belinya yang mahalan ya, yang umur softlensnya lebih pendek. Karena soflens yang makin pendek umurnya, semakin bagus kualitasnya.

Atau kalau karena tidak mau ribet menggunakan kacamata, sobat boleh cobain lasik saja. Hihi :D
Ya suda segitu saja dari saya kali ini, semoga bermanfaat!
Salam!! :D

Sesi Yang Kedua Sekarang

Bahaya Softlens dan Cara Mengatasinya


Softlens mempunyai bahaya tersendiri dan perlu Sobat ketahui. Dengan mengerti bahaya softlens diharapkan kita dapat mengerti bagaimana cara menggunakan softlens dengan aman.

Softlens memang bisa sangat membantu penglihatanmu, khususnya yang mengalami kelainan mata seperti minus. Anda yang selama ini harus menggunakan kacamata dan merasa sedikit risih bisa agak lega dengan adanya berbagai pilihan softlens. Tidak hanya mereka yang punya kelainan mata tetapi juga anda yang ingin tampil lebih menarik! Berbagai pilihan warna soflens yang dapat membuat penampilan anda menjadi berbeda! Pastinya terlihat lebih menarik asal sesuai. Namun, berbicara mengenai softlens  kita sering mendengar mengenai berbagai kemungkinan bahaya yang di akibatkan penggunaan softlens. Maka dari itu, tidak sedikit orang yang berpikir berkali-kali untuk menggunakannya karena mendengar cerita tentang bahaya softlens yang menakutkan. Ada yang bilang dapat menyebabkan iritasi, mata merah bahkan tidak boleh terkena panas.

Apakah softlens itu berbahaya? Benarkah yang rumor itu? Kalau gitu, bukankah membeli softlens sekalipun murah merupakan sesuatu yang menghawatirkan? Berikut ini saya coba akan membahasnya dengan terang-terangan okey. Ya memang, pada faktanya softlens meilki bahaya tersendiri, antara lain adalah sebagai berikut:

1. Iritasi dan mata merah
Bahaya ini adalah bahaya softlens yang paling banyak terjadi. Hal ini dapat disebabkan karena beberapa faktor misalnya debu, penggunaan yang kurang tepat dan terlalu lama pemakaiannya. Maka dari itu, supaya tidak iritasi sebaiknya menjaga softlens tetap tidak terkena debu dan gunakan dengan cara yang benar. Bagaimana caranya?  Paling utama yang harus wajib selalu diingat adalah kondisi tangan anda harus steril saat memakai softlens. Pastikan juga untuk tidak menggunakannya terlalu lama. Tetes mata khusus softlens dapat secara rutin anda gunakan untuk memberikan efek lega saat menggunakannya.

2. Terlalu longgar atau terlalu ketat
Softlens dapat menjadi terlalu longgar atau juga dapat terlalu ketat seperti sangat menempel ke mata disebut hypoxia. Hal ini disebabkan pemilihan kadar air yang salah saat membeli softlens. Maka dari itu sesuaikan dengan kondisi mata. Jika mata anda memang sudah memiliki banyak kandungan air mata, pilih softlens dengan kadar air lebih sedikit. Sedangkan jika mata yang cenderung kering sebaiknya memilih softlens dengan kadar air tinggi.

4. Softlens koyak dalam mata
Softlens dapat koyak di mata. Nah, ini rawan sangat berbahaya. Bahaya softlens ini dapat terjadi karena anda memakai softlens ketika tidur. Saat tidur, softlens dapat bergerak-gerak di dalam mata dan dapat berisiko pecah di dalam mata. Tidak cuma itu, softlens bisa mengering karena tidak mendapatkan kadar air dan oksigen yang cukup. Nah, saat Anda mencubit softlens dalam keadaan kering seperti itu bisa mengakibatkan softlens koyak. Oleh karena itu juga, ketika ingin melepaskan softlens sangat dianjurkan untuk meneteskan tetes mata khusus softlens sebelum melepaskannya.

5. Infeksi kornea
Bahaya infeksi kornea dapat terjadi jika Anda tidak merawat softlens dengan tepat. Karena bakteri, jamur dan virus bisa tumbuh di softlens dan menimbulkan alergi pada mata. Oleh karna itu, jaga baik-baik softlens anda ya. Jika tidak dapat seperti itu, memakai softlens sekali pakai bisa menjadi pilihan jika anda bersihkeras untuk memakai softlens.

Bahaya-bahaya softlens tersebut sebenarnya dapat ditangani dengan solusi yang telah di sampaikan di atas. Asal mengerti cara penggunaan softlens dan perawatannya, anda sebenarnya tidak usah kuatir untuk menggunakan softlens. Suda ada ratusan juta orang yang telah menggunakan softlens dan baik-baik saja! Mereka bisa, mengapa Anda tidak? Dengan membaca artikel ini saya harap Anda sudah mengerti bahaya softlens dan bisa mengantisipasi kerugian-kerugian yang bisa ditimbulkannya. ;)