Istilah gen dikemukakan oleh W. Johannsen (1898) untuk mengganti istilah faktor, elemen, atau determinan pada zaman Mendell. Menurut Morgan, gen adalah suatu zarah yang kompak dan menempati suatu lokus pada kromosom yang mengandung satuan informasi genetika dan mengatur sifat menurun tertentu. Jadi, fungsi gen sebagai berikut.
1. Mengatur pertumbuhan/perkembangan dan metabolisme individu.
2. Menyampaikan informasi genetik dari generasi ke generasi berikutnya.
Tempat gen dalam kromosom yang homolog (kromosom berada dalam pasangan 2) disebut lokus. Sederetan lokus berisi gen yang sealela. Secara kimia gen dibangun oleh DNA. DNA dibentuk oleh tiga macam molekul, yaitu gula pentosa (deoksiribosa), asam fosfat, dan basa nitrogen. Basa nitrogen terdiri atas.
1. Basa pirimidin, yaitu basa yang terdiri atas timin (T) dan sitosin (S).
2. Basa purin, yaitu basa yang terdiri atas guanin (G) dan adenin (A).
Menurut Watson dan Cricks (1953),
berdasarkan analisis foto defraksi sinar X,
model DNA digambarkan sebagai tangga tali
rangkap yang terpilin yang disebut double
helix. Deretan gugusan gula dan asam fosfat
merupakan ibu tangga, sedangkan dua dari
empat basa nitrogen sebagai anak tangga.
Basa-basa nitrogen yang berpasangan senantiasa tetap, yaitu:
1. guanin dengan sitosin (G – S) atau
2. adenin dengan timin (A-T)
Baik DNA maupun RNA adalah asam nukleat yang penting dalam hereditas. Pada setiap DNA, purin dan pirimidin terikat pada gula deoksiribosa dan sebuah fosfat. Unit ini disebut nukleotida. Macam-macam nukleotida sebagai berikut.
1. Adenin nukleotida: adenin-deoksiribosa-fosfat
2. Guanin nukleotida: guanin-deoksiribosa-fosfat
3. Sitosin nukleotida: sitosin-deoksiribosa-fosfat
4. Timin nukleotida: timin-deoksiribosa-fosfat
Berdasarkan letaknya, gen dibedakan menjadi dua macam sebagai berikut.
1. Kromogen: gen yang terletak pada kromosom dalam inti.
2. Plasmagen: gen yang terletak pada plasma.
1. Mengatur pertumbuhan/perkembangan dan metabolisme individu.
2. Menyampaikan informasi genetik dari generasi ke generasi berikutnya.
Tempat gen dalam kromosom yang homolog (kromosom berada dalam pasangan 2) disebut lokus. Sederetan lokus berisi gen yang sealela. Secara kimia gen dibangun oleh DNA. DNA dibentuk oleh tiga macam molekul, yaitu gula pentosa (deoksiribosa), asam fosfat, dan basa nitrogen. Basa nitrogen terdiri atas.
1. Basa pirimidin, yaitu basa yang terdiri atas timin (T) dan sitosin (S).
2. Basa purin, yaitu basa yang terdiri atas guanin (G) dan adenin (A).
Menurut Watson dan Cricks (1953),
berdasarkan analisis foto defraksi sinar X,
model DNA digambarkan sebagai tangga tali
rangkap yang terpilin yang disebut double
helix. Deretan gugusan gula dan asam fosfat
merupakan ibu tangga, sedangkan dua dari
empat basa nitrogen sebagai anak tangga.
Basa-basa nitrogen yang berpasangan senantiasa tetap, yaitu:
1. guanin dengan sitosin (G – S) atau
2. adenin dengan timin (A-T)
Baik DNA maupun RNA adalah asam nukleat yang penting dalam hereditas. Pada setiap DNA, purin dan pirimidin terikat pada gula deoksiribosa dan sebuah fosfat. Unit ini disebut nukleotida. Macam-macam nukleotida sebagai berikut.
1. Adenin nukleotida: adenin-deoksiribosa-fosfat
2. Guanin nukleotida: guanin-deoksiribosa-fosfat
3. Sitosin nukleotida: sitosin-deoksiribosa-fosfat
4. Timin nukleotida: timin-deoksiribosa-fosfat
Berdasarkan letaknya, gen dibedakan menjadi dua macam sebagai berikut.
1. Kromogen: gen yang terletak pada kromosom dalam inti.
2. Plasmagen: gen yang terletak pada plasma.
Sumber buku : Biologi_3_Kelas12_Subardi_Nuryani_Shidiq_Pramono_2009
No comments:
Post a Comment